Candi Plaosan 2024 – Sejarah dan Tiket Masuknya

Candi Plaosan Gambar dari @keiskue oki
Candi Plaosan Gambar dari @keiskue oki
5
(1)

Alamat : Jl. Candi Plaosan, Plaosan Lor, Bugisan, Kec. Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah 57454
Peta : Klik Disini
Tiket Masuk : Rp 10.000 / orang
Jam Buka : Setiap Hari (07.30 – 16.30) WIB

Candi Plaosan atau biasa dikenal dengan komplek plaosan adalah salah satu candi Budha yang berada di Indonesia. Candi ini hanya berjarak kurang lebih 1,5 KM dari candi Prambanan sehingga banyak dikunjungi wisatawan karena letaknya yang strategis.

Candi ini dibagi menjadi dua yaitu komplek candi plaosan Lor dan candi Plaosan kidul. Candi Plaosan juga memiliki keistimewaan tersendiri dengan patahan yang halus dan rinci seperti patahan di Candi Borobudur dan candi Sambisari.

Komplek candi Plaosan ini dikelilingi oleh parit dengan bentuk persegi panjang yang berukuran 440 meter kali 270 meter. Sedangkan parit tersebut memiliki lebar parit 10 meter dengan ke dalam 2,5 meter. Selain parit, terdapat pagar keliling yang berbentuk empat persegi panjang dan ukuran 460 meter kali 290 meter. Dengan adanya penemuan ini, menunjukkan bahwa Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul adalah bagian dari kompleks percandian.

Jika diperhatikan secara teliti, candi ini memiliki keistimewaan tersendiri. Meskipun candi ini merupakan komplek candi Budha, namun arsitek bangunannya memiliki campuran atau perpaduan dengan candi Hindu. Keistimewaan tersebut dilatarbelakangi oleh Rakai Pikatan dan istrinya yaitu Pramordhawardani yang berbeda agama. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah sejarah candi Plaosan yang bisa anda ketahui.

Sejarah Candi Plaosan

Sejarah Candi Plaosan
Sejarah Candi Plaosan | Foto dari Setya Prayoga

Latar belakang di bangunnya candi Plaosan dimulai ketika Rakai Pikatan  mengambil keputusan untuk menikah dengan Pramordhawardani. Namun sayangnya keputusan tersebut menuai banyak keresahan dan penolakan masyarakat.

Hal ini disebabkan karena perbedaan agama yang dianut oleh mereka dimana Rakai Pikatan berasal dari Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu. Sedangkan Pramordhawardani merupakan keturunan dari dinasti Syailendra yang beragama Budha.

Dalam sejarah candi plaosan tertulis, Meskipun menuai banyak penolakan, mereka tetap memutuskan untuk menikah dengan didasari oleh Cinta dan mengesampingkan berbedaan agama yang mereka anut. Sebagai bukti rasa kasih sayang dan cintanya. 

Rakai Pikatan membangun sebuah candi untuk sang istri. selain itu, Rakai pikatan juga memberikan kebebasan bagi sang istri untuk menganut agama yang ia pilih. Candi Plaosan adalah bukti nyata bahwa kekuatan cinta menjadi alat penyatu perbedaan dan menjadi simbol toleransi umat antar agama.

Bukan hanya itu saja, pahatan relief yang dimiliki oleh candi ini dapat di samakan dengan bukti cinta antara Rakai Pikatan dengan sang istri.

Dari relief candi ini menggambarkan bahwa laki-laki adalah bentuk kekaguman Pramordhawardani kepada sang suami. Kemudian relief yang menggambarkan perempuan adalah gambaran dari bentuk luapan cinta Rakai Pikatan kepada sang istri.

Kemudian cerita asmara yang terjadi antara pasangan tersebut dijadikan sebagai mitos candi Plaosan yang berkembang di masyarakat. Mitos yang beredar ini menyatakan bahwa setiap pasangan yang mendatangi candi Plaosan tersebut, maka hubungan mereka akan langgeng. Mitos ini tentunya berbanding terbalik dengan mitos candi Prambanan di mana mitos yang beredar adalah suatu hubungan kandas jika mendatangi tempat tersebut.

Komplek Candi Plaosan Lor

Candi Plaosan Lor
Candi Plaosan Lor

Jika berkunjung ke candi Plaosan, anda akan menemukan dua pasang arca Dwarapala yang saling berpasangan di depan pintu masuk. Untuk lebih tepatnya, satu pasang arca terletak di pintu masuk uatara dan satu pasang lainya berada di pintu selatan.

Arca ini memiliki tinggi yang sama seperti manusia dengan posisi duduk dan berada di atas kaki kanan yang terlipat dan kaki kiri ditekuk. Sedangkan posisi tangannya adalah memegang dada dan kanan kiri tertumpang pada lutut kiri.

Jika berjalan lebih jauh,  di pelataran utara anda akan menemukan batu yang berbentuk persegi. Batu ini diduga adalah tempat yang digunakan untuk meletakkan sesajian yang dilakukan pada zaman dahulu. Menurut cerita yang beredar, di teras tersebut terdapat bangunan kayu yang berdiri di atas umpak batu adalah tempat arca Dhyani Budha.

Di pelataran ini juga terdapat enam stupa besar. Anda juga masih bisa menemukan stupa dengan bentuk ukuran yang lebih kecil yang berada di selatan komplek candi plaosan lor.

Lihat juga: 13 Tempat Romantis di Jogja Murah & Cocok Untuk Pasangan

Pada komplek candi plaosan lor ini anda juga akan menemukan dua bangunan candi utama yang dibangun bertingkat dua. Kedua bangunan ini menghadap ke arah  barat dan masing-masing dikelilingi dengan pagar batu. Sedangkan pagar ataupun dinding ini memagari candi utama yang dikelilingi oleh candi perwara yang berjumlah 174. Dari jumlah tersebut terdiri atas 58 candi kecil dan 116 bangunan dengan bentuk stupa.

Pada bagian sisi barat pagar batu tersebut terdapat sebuah bangunan gapura paduraksa.  Setiap atap dari gapura tersebut dihiasi dengan deretan mahkota kecil dan puncak atap gapura yang berbentuk persegi dengan mahkota kecil yang berada di atasnya. Bangunan atau candi utama pada bagian ini adalah 60 cm tanpa disertai dengan salasar yang mengelilingi tubuhnya, tangga yang disediakan untuk menghias pintu tersebut adalah kepala naga yang ada dipangkalnya.

Sedangkan untuk ruang tengah, anda akan menemukan arca budha yang ditata berderet menghadap ke arah pintu. Selain itu pada bagian dinding kanan dan kiri terdapat pula relung untuk meletakkan alat penerangan. Relung ini juga terletak di antara relung Kuwara dan hariti. Untuk mengjangkau ruangan sebelah,  bangunan ini memiliki pintu masuk pertama.

Candi Plaosan Kidul

Candi Plaosan Kidul
Candi Plaosan Kidul | Foto dari RAMESH SUNDRAM

Komplek Candi plaosan kidul ini ditemukan oleh seorang aerkeolog Belanda pada tahun 1909. Arkeolog tersebut menemukan 16 candi yang pada saat itu dalam keadaan rusak. Hingga saat ini candi utamanya sudah menjadi reruntuhan dan hanya candi perwara saja yang masih utuh. Komplek candi ini juga tetap menjajakan berbagai perangkat khas klaten yang suatu saat nanti saya rindukan.

Tiket Masuk Candi Plaosan

Jika anda ingin berwisata dengan harga yang murah, anda bisa mengunjungi komplek wisata candi plaosan. Selain tempatnya yang penuh dengan sejarah, harga tiket candi plaosan juga terjangkau hanya sebesar Rp 10.000 sehingga dapat menghemat biaya berlibur anda.

Saat ini minat masyarakat terhadap tempat-tempat bersejarah memang sudah menurun, sehingga masyarakat lebih memilih berllibur di tempat modern dengan harga yang mahal pula.

Padahal berkunjung ke tempat bersejarah dapat menambah pengetahuan kita terhadap sejarah, asal-usul dan lain sebagainya. Oleh karenanya, butuh kesadaran yang lebih untuk tetap mempertahankan budaya lokal kita.

Rute Candi Plaosan

Bagi anda yang ingin mengunjungi candi bersejarah ini, anda bisa berkunjung  ke jalan Candi Plaosan, kecamatan Prambanan kabupaten Klaten. Rute candi plaosan juga sangat mudah dijangkau sehingga dapat dijangkau dengan berbagai kendaraan.

Destinasi ini dapat anda kunjungi setiap hari dari jam 07.30 pagi hingga 16.30 sore. Bahkan anda juga bisa menikmati keindahan matahari tenggelam dari candi yang terkenal dengan romantis ini.

Baca Juga: 11 Oleh-oleh Khas Jogja Yang Harus Di Coba, Tidak Hanya Bakpia dan Geplak

Penutup

Nah beberapa hal di atas merupakan sejarah, mitos dan berbagai informasi tentang candi plasoan. Semoga dengan informasi tersebut dapat bermanfaat bagi pembaca yang membutuhkan. Bagi anda yang berkunjung ke Prambanan dan sekitarnya, jangan lupa untuk mengunjungi candi plaosan juga. Semoga bermanfaat.

Berapa penilaian untuk tempat ini?

5 / 5. 1