Lokasi: Bukit Lawang, Kec. Bohorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara 20852
Maps: Klik disini
HTM: Mulai dari Rp700.000
Salah satu warisan pariwisata yang ada di Pulau Sumatera yang ditetapkan oleh UNESCO yakni Bukit Lawang. Tempat wisata ini merupakan wisata yang menjadi tujuan wisatawan lokal maupun mancanegara karena lokasinya strategis yakni terletak di tepi Taman Nasional Gunung Leuser.
Di Bukit Lawang ini terdapat beberapa hewan yang dilindungi seperti beberapa spesies burung, berbagai tumbuhan, berbagai macam mamalia serta orangutan Sumatera (Pongo abelii) yang bisa anda lihat keberadaannya di dalam hutan Bukit Lawang. Tempat ini mempunyai suasana damai yang didukung oleh sungai Bohorok. Ini menjadi salah satu alasan para wisatawan berbondong-bondong ingin bermalam selama beberapa minggu bahkan bisa mencapai bulanan.
Pada zaman dahulu, Pulau Sumatera merupakan hutan yang sangat rimbun. Namun ketika memasuki abad ke-20 ada sebuah permintaan yang mengharuskan mereka untuk membuat ban, karena banyak sekali pohon karet. Pada zaman Belanda, ada yang memberikan sebuah perintah untuk menebang semua pohon karet yang ada di Medan.
Status Konservasi Bukit Lawang
Pusat konservasi orangutan ini sudah menjadi perhatian internasional, khususnya pada tahun 1960 dan pada tahun 1964. Awalnya ada di pusat rehabilitasi orangutan Sepilok Sabah, Malaysia. Negara ini merupakan negara pertama yang menjadi pusat untuk mencoba untuk merehabilitasi orangutan di tahun 1971. Pusat konservasi pertama orangutan yang ada di Indonesia yakni berada di Aceh, Sumatera Utara dan jaraknya tidak jauh dari Bukit Lawang yang berjarak sekitar 20 km.
Konservasi ini ada karena banyak yang memburu orangutan hanya untuk dijadikan hewan peliharaan. Ini tentunya menjadi sebuah hal yang sangat merugikan populasi yang ada di daerah tersebut. Karena, kebanyakan orang hanya membutuhkan bayi orangutan-nya saja yang mereka anggap tidak akan merepotkan karena sangat mudah untuk diurus dibandingkan dengan orangutan yang sudah beranjak dewasa. Hal ini karena biasanya mereka bisa beberapa kali lipat lebih kuat dari ukuran manusia dewasa.
Ketika para pemburu ingin menangkap bayi orangutan, biasanya mereka mengincar terlebih dahulu induk dari bayi orangutan tersebut yang pada akhirnya akan ditembak mati. Ini merupakan kegiatan para pemburu yang sudah menjadi kebiasaan karena ketika bayi orangutan berhasil ditangkap, maka mereka akan membawa setiap hasil tangkapan mereka ke pasar yang nantinya dijadikan hewan yang akan dipelihara.
Simak juga tentang The Le Hu Garden, Deli Serdang.
Pariwisata Bukit Lawang
Tempat wisata Bukit Lawang ini didirikan hanya beberapa kilometer saja dari desa setempat karena pengelola ingin menunjukkan wisata ini kepada masyarakat. Namun, tenang saja meskipun di tempat wisata ini terdapat orangutan, jarak dari rumah yang dibangun untuk orangutan tentu saja jauh dari kontak manusia. Selain itu juga orangutan dilatih untuk jinak sehingga tidak membahayakan manusia.
Ini merupakan sebuah wisata pertama yang memberikan kesan untuk melihat orangutan secara langsung dari jarak yang cukup dekat. Ini membuat ketertarikan wisatawan setempat dan seiring berjalannya waktu wisatawan internasional ini pun datang ke tempat ini. Pengelola wisata secara cepat dan sigap langsung membangun tempat untuk pengunjung yang setiap harinya semakin bertambah.
Pada awal tahun 1990–an tempat wisata ini berkembang pesat dengan memberikan penawaran akomodasi yang berubah-ubah pada tahun 1989 dan pada tahun 1991. Namun, pada tahun 1994 pengelola dan pemerintahan disana mengatakan bahwa adanya peningkatan pembangunan serta membludaknya para wisatawan yang berdatangan ke Bukit Lawang, maka tidak lagi digunakan untuk pusat rehabilitasi. Alasannya karena adanya peningkatan masalah dalam hal sektor pariwisata massal dan juga persoalan “guide” yang memberikan makanan orangutan tidak sesuai dengan SOP.
Bukit Lawang menerima rehabilitasi orangutan yang terakhir kalinya pada tahun 2001 dan kemudian untuk rehabilitasi selanjutnya telah disarankan ke tempat yang baru dan lebih layak. Sekarang pusat rehabilitasi tersebut sering anda kenal dengan istilah kebun binatang yang bertempat di Sibolangit. Dengan tidak adanya rehabilitasi kembali, kini Bukit Lawang masih berfungsi untuk lokasi masih seputar orangutan namun menjadi semi-liar, wisata ini pun diberlakukan sebagai bagian dari rute penjelajahan ke hutan.
Jika anda mencari helm baru di medan anda bisa melihat daftar toko helm Medan yang terdekat dari tempat anda.
Harga Perjalanan Trek ke Hutan
- Perjalanan bersama orangutan setengah hari
Biaya yang dikeluarkan sekitar Rp. 721.447/orang
Perjalanan untuk mencari orangutan di Taman Nasional Gunung Leuser yang ada di Bukit Lawang yakni menempuh jarak perjalanan 12 jam atau setengah hari. Namun, biasanya untuk pencarian orangutan dan hewan satwa lainnya membutuhkan waktu 3 – 4 jam saja.
- Perjalanan bersama Orangutan satu hari
Biaya yang dikeluarkan sekitar Rp. 901.809/orang
Anda dapat menghabiskan waktu satu hari penuh untuk menempuh perjalanan di Taman Nasional Gunung Leuser di Bukit Lawang. Anda tentunya diberikan kesempatan emas karena anda dapat melihat orangutan asli yang ada di Sumatera. Anda akan di suguhkan dengan banyak jenis flora dan fauna yang ada di hutan. Ketika anda akan kembali ke bukit lawang, hal yang tidak kalah seru dan kerennya yakni anda dapat kembali dengan menaiki arum jeram.
- Perjalanan bersama Orangutan dalam 2 hari
Biaya yang dikeluarkan sekitar Rp. 1.442.895/orang
Perjalanan ini merupakan perjalanan pencarian orangutan yang paling terkenal di obyek wisata ini. Selama perjalanan 2 hari anda akan disuguhkan dengan adanya beragam jenis satwa liar yang sangat indah serta berbagai macam burung, reptil, mamalia, kupu- kupu serta rindangnya pepohonan.
Selama 2 hari ini, anda akan bermalam di perkemahan di hutan yang telah disediakan oleh pengelola atau “guide” yang memandu anda selama 2 hari penuh. Ketika perjalanan 2 hari ini sudah beres, anda akan di berikan 2 pilihan ketika akan kembali ke Bukit Lawang yakni dengan menaiki rakit di sungai atau dengan berjalan kaki.
- Perjalanan bersama orangutan 3 hari
Biaya yang dikeluarkan sekitar Rp. 2.074.162/orang
Anda akan disediakan hal serupa seperti penjelasan pada perjalanan bersama orangutan 2 hari. Bonus yang di dapatkan jika anda mengambil paket perjalanan bersama orangutan 3 hari ini adalah anda dapat tidur dan bermalam di 2 perkemahan yang berbeda serta anda dapat melihat area hutan yang lebih luas lagi dan tentunya satwa lain yang berbeda dari perjalanan 2 hari.
- Perjalanan bertahan hidup dalam skala kecil selama 4 hari
Biaya yang dikeluarkan sekitar Rp. 2.885.791/orang
Perjalanan untuk mencari orangutan di Bukit Lawang yang terakhir ini merupakan sebuah perjalanan yang mengajarkan anda untuk bertahan hidup dalam skala yang kecil dan mengajak anda untuk “tinggal” di hutan.
Untuk perjalanan masih sama dengan perjalanan pencarian orangutan di atas. Namun, bedanya disini adalah anda dipaksa untuk berfikir selayaknya orang yang akan “tinggal di hutan” untuk selamanya. Anda akan diberikan arahan dan suruhan untuk mengumpulkan makanan dari hasil hutan serta mengambil ikan langsung di sungai dengan berbagai cara.
Penutup
Demikian penjelasan mengenai wisata Bukit Lawang yang akan membuat liburan anda lebih berkesan karena bersentuhan langsung dengan alam apalagi anda dapat bertemu langsung dengan orangutan di hutan.
Leave a Reply
View Comments