Lokasi: Pucangalit, Gucialit, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur 67353
Map: Klik Disini
HTM: Gratis
Buka/Tutup: 07.00 – 17.00 WIB
No Telepon: –
Wisata Air Terjun Coban Pawon Lumajang atau dikenal pula dengan “Antrukan Pawon” merupakan sebuah air di Lumajang yang sepi pengunjung. Bukan karena wisata alam Lumajang ini kurang menarik, melainkan mungkin hanya belum dikelola secara serius untuk menjadi salah satu tempat wisata di Lumajang. Padahal Coban Pawon Gucialit Lumajang terbilang cukup unik yang dapat menjadi salah satu air terjun Jawa Timur terindah.
Seperti yang telah kita ketahui jikalau Kabupaten Lumajang ternyata memiliki potensi wisata alam Lumajang tak tak bisa dianggap remeh. Memiliki sederet tempat wisata Lumajang terbaik membuat dewasa ini kian hari kian banyak wisatawan yang rela datang jauh hanya untuk dapat liburan di Lumajang. Kemudian tentu kamu setuju bukan bilamana banyak terdapat air terjun terindah di Jawa Timur yang begitu menarik untuk dikunjungi.
Wisata di Air Terjun Coban Pawon
Bila kita bicara tentang air terjun di Jawa Timur, tentu kamu sudah tau banyak tentang beberapa air terjun di Malang bukan? ternyata Lumajang juga dikenal sebagai salah satu kota yang banyak terdapat wisata air terjun di Lumajang, kemudian untuk konten artikel Tempat Wisata kali ini, saya akan mengulas secara detail tentang Air Terjun Coban Pawon.
Pada siang hari ini saya akan memaparkan secara detail perihal Coban Pawon Lumajang Air Terjun Coban Pawon atau Antrukan Pawon. Semoga segala informasi yang nanti akan disampaikan dapat menambah wawasan serta menjadi sumber inspirasi bagi kamu ataupun para pembaca budiman sekalian.
Sebelum lanjut apa kamu tau Coban Pawon? wisata air terjun ini memang belum begitu dikenal secara luas, mungkin karena belum dikelola secara serius. Sebetulnya air terjun ini memiliki keunikan dibandingkan dengan air terjun pada umumnya. Apa keunikan tersebut? mengacu pada asal usul sejarah Coban Pawon yang penamaannya berasal dari kata “Coban” yang berarti air terjun dan “Pawon” berbarti sebuah tungku/dapur. Sehingga nama air terjun ini memiliki arti sebuah air terjun yang kucurannya langsung masuk ke dalam sebuah tungku seperti di dalam dapur. Sungguh unik ya?
Memang belum ada penjelasan ilmiah terkait bagaimana Air Terjun Coban Pawon terbentuk, namun menurut asumsi nalar saya yang belum bisa dipastikan kebenarannya, mungkin dahulu kala di tempat ini terdapat sebuah batu besar yang terletak tepat di bawah air terjun. Kemudian lambat laun karena terus diguyur oleh air terjun maka batu tersebut terkikis dan berlubang hingga menembus bagian bawah batu. Sehingga membentuk sebuah kubah yang keadaannya mirip bagian perut di dalam goa, selain kubah ini memiliki lubang di atasnya dan di bagian depannya juga berlubang karena terkikis oleh aliran air dari kolam air terjun ini.
Memiliki alam yang masih alami belum banyak tersentuh serta keindahannya, membuat objek wisata Lumajang ini sangat cocok bagi kamu yang gemar akan petualangan. Maka tak heran jika selalu ada saja wisatawan datang yang memang sengaja mencari tempat wisata Jawa Timur yang jarang dikunjungi. Pasalnya memang wisata alam tersembunyi di Jawa Timur ini belum dikelola secara baik, bahkan terkesan seadanya. Maka jangan harapkan kamu dapat menemukan sarana dan fasilitas lengkap, tak ada apapun di sini. Satu-satunya fasilitas yang ada hanyalah sebuah rumah warga sekitar bernama “Ibu Timah” yang dijadikan sebagai lokasi parkir kendaraan.
Menurut penuturan beliau, sudah sejak lama para warga sekitar bergotong royong untuk merawat dan mengelola Coban Pawon Lumajang Gucialit ini, namun keterbatasan biaya menjadi persoalannya sehingga semuanya begitu seadanya. Pihak PemKab serta Dinas Pariwisata Lumajang bukannya tak mengetahui tentang air terjun ini, namun entah mengapa hingga saat ini belum ada tindak lanjut keseriusannya.
Lokasi Coban Pawon
Lantas dimana lokasi Coban Pawon? terletak di Dusun Kertowono, Desa Wangkit, Kecamatan Gucialit, Lumajang atau tepatnya sekitar 16.7 Km jika dari pusat Kota Lumajang. Bagi kamu yang penasaran akan tempat ini, maka dapat langsung datang dengan menggunakan rute jalan ke Coban Pawon berikut ini.
Dari Jember, Banyuwangi, Bondowoso dan sekitarnya
- Kamu dapat mengikuti jalan utama Jember-Lumajang dengan rute Jember-Tanggul-Terminal Minak Koncar Wonorejo (sebelah Water Park KWT Lumajang)-Klakah-Gucialit dengan total estimasi perjalanan sekitar 120 menit.
- Setibanya di Kecamatan Klakah, ikuti saja jalan hingga nanti belok kiri setelah Polsek Tempursari.
- Terus ikuti jalan hingga kamu melewati Gucialit dan terus lanjut hingga Desa Kertowo. Kemudian sudah ada beberapa petunjuk jalan sederhana yang dibuat oleh para warga sekitar tentang lokasinya.
Dari Malang dan sekitarnya
Bagi kamu yang berdomisili di Malang, kamu dapat menggunakan dua opsi rute jalan yakni antara menggunakan jalur Probolinggo atau Malang Selatan.
Pertama Jalur Pantura
- Jika kamu pilih rute Probolinggo dari Malang-Pasuruan-Probolinggo-Leces-Pasar Klakah-Gucialit dengan estimasi waktu perjalanan sekitar 4 jam.
Kedua Jalur Selatan
- Bagi kamu pilih rute Malang Selatan dari Malang-Turen-Dampit-Pronojiwo-Gladak Perak-Candipuro-Tempeh.
- Setibanya di Tempeh, nantinya kamu akan menemukan sebuah tugu lalu belok menuju Desa Kloposawit.
- Setelah itu ikuti saja marka petunjuk jalan menuju arah Senduro/B29 Lumajang. Kemudian ikuti marka petunjuk lagi ke arah Selokambang.
- Sesampainya di Kota Lumajang, kamu hanya cukup ikuti jalan menuju Guacialit dan lokasinya.
*Kelebihan dari Jalur Selatan
Meskipun memang lebih jauh memutar, namun nantinya di Pronojiwo Lumajang kamu dapat mampir berkunjung ke lokasi Air Terjun Tumpak Sewu dan Air Terjun Kapas Biru. Tapi pastikan kamu memiliki waktu liburan yang cukup ya, karena pasti kamu akan lelah jika berkunjung juga ke air terjun ini.
Tiket Masuk Coban Pawon
Setelah perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan, maka tibalah kamu di lokasi Air Terjun Coban Pawon/Antrukan Pawon Gucialit. Dikarenakan belum dikelola secara resmi, maka tak ada biaya retribusi tiket masuk (Gratis) hingga saat ini 2017. Namun kamu nantinya hanya akan dikenakan biaya parkir kendaraan di rumah Ibu Timah dengan biaya sekitar Rp. 5.000/motor dan Rp. 10.000/mobil. parkir kendaraan di rumah Ibu Timah
Kemudian jika kamu dapat berjalan ke sebuah gang kecil di sebrang jalan Ibu Timah untuk menuju Coban Pawon. Akan tetapi mengingat di lokasi tak terdapat fasilitas apapun, maka sebelum memulai perjalanan trekking, kamu dapat mempersiapkan segala keperluan pribadi atau makanan/minuman terlebih dahulu. Dari titik ini nantinya kamu akan berjalan kaki/trekking sepanjang 500 meter masuk ke hutan dan menuruni bukit.
Jalur yang akan dilalui bertekstur tanah, sehingga bila kamu datang di musim penghujan sudah bisa dipastikan akan becek dan berlumpur. Tak perlu takut tersasar, meskipun jalurnya masih terkesan seadanya, namun sudah ada beberapa tanda berupa tulisan/tanda panah yang terbuat dari cat merah pada titik tertentu untuk menuju lokasi Coban Pawon.
Tak lama setelah menuruni bukit yang banyak ditumbuhi pohon lengkuas, maka dari kejauhan sudah dapat terdengar gemericik air bertanda sudah dekat. Menuruni jalan setapak hingga turun ke sungai harus dilalui, kemudian tibalah kamu di Air Terjun Coban Pawon. Takjub akan pesonanya membuat diri ini mengucap syukur. Terlihat di hadapan sebuah air terjun yang unik tepat berada di tengah sebuah goa dengan ketinggian sekitar 20 meter. Sungguh indah bukan? view Coban Pawon dari mulut goa bagian atas Coban Pawon berfoto ria ya selfie dulu dong biar sah!
Keindahan Spot Foto di Coban Pawon
Melihat kondisi kolamnya memang sangat tak dianjurkan bagi kamu untuk berenang di Coban Pawon, sehingga kamu hanya dapat mengagumi keindahannya melalui foto saja. Tapi bagi para penggemar hobi fotografi, hal tersebut memang menjadi incaran mereka. Dapat mengabadikan Coban Pawon dalam bentuk karya foto akan begitu indah, terlebih ini merupakan objek wisata Lumajang dan salah satu wisata Jawa Timur yang belum terjamah pastinya akan membanggakan.
*Tips
- Gunakan aplikasi maps pada smartphone sebagai tambahan acuan jalan.
- Pastikan BBM kendaraan cukup, karena disekitar Gucialit jarang SPBU.
- Setibanya di Gucialit masih sangat minim petunjuk jalan menuju lokais, sehingga kamu diharuskan bertanya pada warga sekitar, di mana para warga lebih familiar mengenal tempat ini dengan “Antrukan Pawon”.
- Fasilitas toilet dapat menggunakan rumah Ibu Timah.
- Gunakan alas kaki yang nyaman dan anti slip, mengingat jalurnya yang becek dan licin.
Berkunjung ke air terjun Lumajang ini, telah membuktikan jikalau sebenarnya begitu banyak potensi dari Indonesia, maka tepatlah rasanya jika bangsa ini dikatakan sebagai Surga di Khatulistiwa. Berbanggalah Indonesia akan anugerah dan berkah yang telah diberikan oleh Sang Pencipta. Akan tetapi apa yang terjadi saat ini? bangsa ini masih saja dalam sebuah keterpurukan dan kebobrokan dalam segala sektor serta aspek kehidupan. Lantas siapa yang perlu disalahkan? seyogyanya tak perlu saling menyalahkan, melainkan kita hanya perlu perubahan dimulai dari diri sendiri.
Baca Juga Jatim Park 3 Malang
Demikianlah ulasan saya kali ini perihal Coban Pawon Lumajang Air Terjun Coban Pawon atau Antrukan Pawon. Terima kasih telah berkunjung ke Tempat Wisata, semoga segala informasi yang telah disampaikan dapat membantu dan bermanfaat bagi kamu atau para pembaca budiman di mana pun anda berada.
Leave a Reply
View Comments