Lokasi: Nglanggeran Wetan, Nglanggeran, Kec. Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55862
MAP: Klik Disini
Tarif: Rp. 15.000 / orang
Jam Operasional: Setiap Hari (24 Jam)
Nomor Telepon: 081802606050
Gunung Api Purba Jogja atau Gunung Api Purba Nglanggeran yang juga dikenal pula dengan nama “Gunung Nglanggeran” merupakan salah satu objek wisata alam Jogja yang belakangan ini sering diperbincangkan oleh banyak penggemar travelling nusantara. Terletak di kawasan Desa Wisata Nglanggeran yang dewasa ini banyak dari para wisatawan yang datang kerap mengupload foto-foto indah mengenai tempat ini, alhasil dengan waktu yang terbilang singkat wisata ini naik daun menjadi primadona baru di wisata Jogja.
Seperti yang kita ketahui bersama, bahwasanya Jogja memang di berikan anugerah oleh Sang Pencipta berupa bentang alam yang begitu kaya, beberapa kekayaan tersebut berperan sangat penting demi kelangsungan kehidupan dari para warga Jogja. Berbagai sektor perekonomian warga secara umum ditopang dengan berbagai jenis profesi, namun sebagian besar para masyarakat Jogja mendapatkan penghasilan yang bersumber dari pertanian, perikanan, perdagangan hingga pariwisata.
Ya, memang sebagai provinsi yang terkenal akan kegiatan pariwisata, banyaknya jumlah wisatawan yang datang berkunjung tentu akan berdampak positif bagi perekonomian. Oleh karena itulah maka pihak Pemprov melalui Dinas Pariwisata DIY secara serius mengelola dan merawat sumber pendapatan tersebut. Berbagai usaha telah dilakukan mulai dari melakukan perawatan, pembangunan infrastruktur, penambahan sarana fasilitas, melakukan promosi hingga terus berinovasi membuka wisata baru di Jogja. Semua usaha tersebut bertujuan tak lain agar tetap menjaga eksistensian provinsi Jogja sebagai salah satu tujuan wisata andalan di Indonesia selain Bali.
Sekilas Tentang Gunung Api Purba Nglanggeran
Wisata Gunung Api Purba memang sebenarnya bukan sesuatu yang baru, namun dikarenakan populer pada belakangan ini, sehingga banyak khalayak umum yang menganggapnya sebagai wisata alam Jogja terbaru. Kendati demikian saya rasa itu tak masalah yang jelas memang keindahan tempat ini sungguh menakjubkan sehingga dapat menarik banyak minat wisatawan untuk dapat berkunjung.
Bentang alam berupa perpaduan pegunungan berbatu dan juga hutan sekitar begitu menyejukkan setiap mata yang memandang. Penasaran akan lebih lanjut tentang Gunung Api Purba Jogja? baiknya kamu simak konten artikel berikut ini.
Pada siang hari ini saya akan memaparkan secara detail perihal Gunung Api Purba wisata alam Jogja di Desa Embung Nglanggeran. Semoga dari semua informasi yang nantinya akan disampaikan dapat berguna dan bermanfaat bagi kamu atau para pembaca budiman dimana pun anda berada.selamat datang di Desa Wisata Embung Nglanggeran
Sebagai Daerah Istimewa Yogyakarta ternyata bukan hanya memiliki pantai-pantai indah yang tak perlu diragukan lagi akan kepopulerannya. Bentang alam yang beragam memang menjadi daya tarik utama, akan tetapi jangan salah banyak pula wisata alam Jogja selain pantai yang sayang bila kamu lewatkan terlebih jikalau kamu sedang berlibur di kota Gudek ini. Sebagai salah satu destinasi wajib kamu, saya rekomendasikan Gunung Api Purba khusus bagi kamu yang gemar akan sebuah petualangan dan kegiatan outdoor.
Baca juga tentang Lokasi Pantai Sundak Jadi Alternatif Wisata Pantai Di Jogja Yang Menarik.
Kenapa Disebut Gunung Api Purba?
Sebetulnya apa sih gunung api purba itu? dan mengapa dinamakan purba? mungkin banyak dari kamu yang mempunyai pertanyaan tersebut. Sebuah gunung berapi dengan ketinggian 700 mdpl yang dikatakan purba dikarenakan memang telah ada sejak 60-70 juta tahun yang lalu, namun pada saat ini gunung tersebut sudah tak aktif lagi.
Berapa Tinggi Gunung Api Purba?
Secara gambaran umum mengenai bentuk fisik dari gunung ini ialah bongkahan batu beku andesit besar berdiameter luas sekitar 800 meter dan tinggi menjulang sekitar 300 meter dari permukaan tanah.
Sejarah dan Mitos
Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwasanya banyak tempat di tanah Jawa yang kerat dihubungkan dengan mitos akan kisah pewayangan, tak terkecuali dengan Gunung Api Purba. Memiliki nama lain yaitu Gunung Wayang bukanlah tanpa alasan, pasalnya bentuk fisik dan nama gunung ini diambil dari nama-nama alat pewayangan seperti Blencong, Kelir, Buchu dan lain-lainnya.
Sejarah Gunung Api Purba konon berawal dari sebuah lokasi yang dijadikan sebagai tempat hukuman bagi warga desa yang merusak wayang. Oleh karena itulah tempat ini dinamakan Nglanggeran yang berasal dari kata Pelanggaran. Terdapat juga sebuah legenda yang menceritakan awal mula tentang Gunung Nglanggeran, dimana pada awalnya berasal dari puncak Gunung Merapi.
Konon suatu malam Raden Hanoman yang memiliki wujud seekor kera putih sedang bermain dan ingin mengambil bintang di langit. Kemudian ia menggunakan Gunung Merapi sebagai penopang pijakan kakinya, akan tetapi karena tak sampai juga maka ia pun kesal dan menendang ujung gunung tersebut hingga terpental jauh. Bongkahan batu yang terpental tersebut ditangkap oleh Punokawan (Semar, Gareng, Petruk dan Bagong).
Nama Sumber Air di Gunung Api Purba
Dalam upaya menangkap bongkahan batu tersebut, dikarenakan berat maka tumpuan kakinya pun menekan tanah hingga mengeluarkan air sehingga menjadi sebuah mata air sebesar dandang (alat untuk memasak nasi) yang didaerah Kemendang dan kenal dengan nama Sedandang.
Puncak gunung tersebut berniat dibawa menuju daerah selatan dengan dipanggul menggunakan kayu jarak, akan tetapi ditengah jalan kayu tersebut patah dan puncak tersebut pun jatuh di daerah Nglanggeran dan menjadi Gunung Nglanggeran.
Simak tentang Pantai Krakal Jogja 2024 : Pesona Tersembunyi Dan Tiket Masuk
Fenomena Uap Panas
Taukah kamu baru-baru ini terjadi sebuah fenomena alam disekitar kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran? Tepat pada 16/02/2017 lalu telah terjadi fenomena keluarnya uap panas pada salah satu rumah seorang warga. Pihak Pemprov segera segera tanggap dan melalui Balai Pengembangan dan Penelitian Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melakukan penelitian terhadap kasus tersebut.
Telah dikemukakan terhadap fenomena ini bukanlah berasal dari aktivitas vulkanik, pasalnya Gunung Api Purba telah lama tak aktif lagi. Mengacu pada diameter lubang tempat keluar uap asap yang hanya memiliki ukuran sebesar 15 cm. Menurut penuturan para peneliti yang berpendapat uap panas tersebut berasal dari pelapukan bebatuan dan gas metan pada kawasan area tersebut. Namun mengingat kejadian seperti bukanlah pertama kali terjadi, sehingga perlu adanya kajian dan penelitian lebih lanjut.
Letak Gunung Api Purba Nglanggeran
Lokasi Gunung Api Purba terletak di Desa Nglanggeran, Pathuk, Gunungkidul atau tepatnya hanya sekitar 25 Km dari Jogja dan sekitar 20 Km bila dari arah Wonosari. Cukup mudah untuk menemukan lokasinya karena memang terletak tak jauh dari Bukit Bintang Jogja yang berada di jalur utama dari Jogja menuju kawasan wisata Gunungkidul atau pun sebaliknya. Berikut uraian petunjuk rute jalan menuju Gunung Api Purba,
- Dari arah Jogja kamu dapat mengikuti rute Ring Road Timur – Perempatan Jalan Wonosari – Jalan Wonosari – Bukit Bintang – Radio GCD FM. Dari titik ini akan ada sebuah perempatan dan arahkan kendaraan kamu belok kiri ke arah Stasiun Relay Indosiar. Kemudian lanjut menuju Desa Ngoro-Ngoro – Puskesmas Pathuk II dan belok kanan menuju Desa Nglanggeran.
- Dari arah Wonosari kamu dapat mengikuti rute Bunderan Sambi Pitu dan belok kanan menuju arah Desa Bobung (Desa Pengerajin Topeng). Setibanya di desa tersebbut kamu hanya cukup ikuti jalannya menuju Desa Nglanggeran.
Jika ingin ke Candi Prambanan bisa simak ulasan ini : Candi Prambanan – Kemegahan, Lokasi & Harga Tiket Masuk
Tiket Masuk Gunung Api Purba
Setelah tiba di tujuan sudah nampak pemandangan alam yang luar biasa perpaduan antara susunan material vulkanik purba dengan hijaunya hutan. Kamu dapat memarkirkan kendaraan kamu pada lokasi yang telah disediakan, untuk biaya parkir kendaraan sekitar Rp. 2000/motor dan Rp. 5000/mobil. Kemudian kamu datang ke pos registrasi untuk membayar tiket masuk Gunung Api Purba, uniknya ditempat ini memiliki biaya tiket yang berbeda tergantung waktu kedatangan kamu.
Bila kamu datang pada siang hari maka kamu akan dikenakan biaya sekitar Rp. 15.000/orang dan bila malam hari sekitar Rp. 20.000/orang. Kemudian perbedaan lainnya ialah jika dulu di 2016 ke bawah biaya tiket masuk sudah include dengan Desa Wisata Embung Nglanggeran, maka saat ini dipisahkan. Sehingga kamu akan dikenakan kembali biaya tiket masuk di Danau Embung Nglanggeran sebesar Rp. 10.000/orang untuk siang dan Rp. 15.000/orang untuk malam hari. Kemudian jikalau kamu pun ingin berkunjung ke Kampung Pitu sebesar Rp. 15.000/orang dan Air Terjun Kedung Kandang sebesar Rp. 7000/orang.
Pasti di antara kamu ada yang berpendapat banyaknya biaya yang dikeluarkan bukan? Cukup komersial memang, akan tetapi jika terbayar dengan semua keindahannya saya rasa itu tak masalah. Ya, patut diakui pula mengingat tempat wisata Jogja ini beberapa kali menaikkan biaya tiket masuk, pihak pengelola mempunyai alasan sendiri yaitu dikarenakan semakin ramainya pihak wisatawan yang datang maka secara otomatis akan berdampak negatif pada ekosistem dari gunung ini, sehingga dituntut biaya lebih untuk tetap menjaga kelestarian alamnya.
Pada bagian depan tempat wisata ini terdapat sebuah bangunan yang diberi nama oleh masyarakat sekitar “Pendopo Joglo Kalisong”, bangunan ini dapat kamu fungsikan sebagai tempat istirahat melepas lelah setelah perjalanan menuju lokasi ini. Sebenarnya kawasan ini memiliki dua buah punca utama yang sering dikunjungi oleh para wisatawan, dimana yang pertama puncak timur yaitu Gunung Tlogo Mardidho yang dihuni oleh sebuah perkampungan unik dan Puncak Gunung Gedhe yang notabene merupakan puncak tertinggi dari kawasan ini.
Agar kunjunganmu lebih efisien mungkin saya sarankan untuk kamu kunjungi terlebih dahulu puncak yang pertama, dimana bila kamu tak ingin lelah kamu dapat menggunakan jasa dari para warga sekitar yang dapat mengantarkan kamu menggunakan sepeda motor untuk menuju Kampung Pitu. Selesai puas berada di kawasan perkampungan tersebut, barulah kamu dapat mendaki menuju puncak ke dua. Sebelum lanjut baca juga tentang Pantai Siung Jogja.
Mendaki Gunung Api Purba
Jika dirasakan persiapan fisik dan metal telah siap, maka kamu pun dapat memulai proses pendakian. Pendakian Gunung Api Purba memberikan pengalaman berbeda, pasalnya jalur pendakian yang dilewati kerap kali membawamu melintasi lorong kecil yang diapit oleh batu-batu besar tinggi menjulang. Tak perlu khawatir, guna memudahkan para wisatawan yang mendaki pihak pengelola telah melengkapi jalur dengan beberapa tangga-tangga terbuat dari kayu, sehingga kamu pun tak akan mengalami kesulitan berarti dalam proses pendakian gunung ini.
Pada beberapa titik jalur terdapat pula tulisan-tulisan himbauan kepada para pendaki agar selalu menjaga segala ekosistem yang ada serta tak membuang sampah sepanjang trek pendakian. Bagi kamu yang baru kali pertama berkunjung tak perlu risau, dimana sepanjang jalur pun telah disediakan pula banyak papan petunjuk arah agar kamu tak sesat. Namun bila kamu ingin, kamu pun dapat ditemani seorang pemandu/guide yang dapat menemani kamu hingga puncak.
Tempat wisata lain di Jogja menikmati suasan pegunungan di Puncak Becici Jogja 2024: Tiket Masuk Dan Menikmati Keindahan Puncak Hutan Pinus
Perjalanan menyusuri jalan setapak kian begitu mengasikan dan seru sekaligus menantang, dimana kamu akan dibawa layaknya sedang berada di dimensi lain. Menikmati suasana alam sekitar terasa begitu menyejukkan mata, dimana sudah disediakan pula 3 buah pos pandang yang dapat digunakan untuk menikmati panorama alam sekitar. Tak kurang selama 45-60 menit mendaki, maka kamu akan tiba di puncak Gunung Gedhe, rasa lelah akan berubah takjub terkesima oleh landscape alam indah.
Nampak pula dari kejauhan daerah Gunungkidul serta pegunungan sekitar seperti Gunung Merapi dan Gunung Merbabu yang berdiri gagah dibalik samar-samar awan putih yang berjalan perlahan. Sungguh cantik dan indah bukan? Selain itu masih terdapat pula keunikan lain yakni terdapatnya sebuah “Warung Kejujuran”, mengapa dinamakan demikian? pasalnya di warung ini tak terdapat orang yang menjaganya, dimana kamu bebas mengambil makanan/minuman yang kamu suka dan kamu hanya cukup meletakkan uang ditempat yang telah disediakan. Cukup simple memang, namun saya rasa itu cukup untuk melatih kita untuk berperilaku jujur.puncak Gunung Api Purba Jogja Warung Kejujuran pemandangan Embung Nglanggeran dari atas puncak
Seperti dalam penjelasan sebelumnya yang menyatakan bahwa tempat ini sangat cocok bagi kamu yang gemar akan kegiatan outdoor. Bukan hanya sekedar berfoto ria saja dan berpetualang mendaki gunung berbatu hingga panjat tebing pun dapat dilakukan. Bagi kamu yang ingin bermalam cobalah untuk berkemah/camping di Gunung Api Purba. Namun dikarenakan puncaknya yang tak terlalu luas, maka kamu pun harus rela turun satu tingkat bilamana suasana puncak telah dipenuhi wisatawan lainnya.
Suasana malam begitu terasa indah tatkala dapa memandangi langit Jogja dari tempat ini, akan tetapi sedapat mungkin jangan membuat api unggun di tempat ini. Mengingat pasti akan ada bekas api yang dapat membuat kotor atau merusak permukaan dataran berbatu ini. Sebenarnya terdapat opsi lain bagi kamu yang ingin bermalam, di mana kamu dapat menggunakan jasa homestay yang terletak di kaki gunung milik warga sekitar. Kemudian jika kamu ingin pula dapat menggunakan jasa paket wisata Gunung Api Purba murah tergantung dengan fasilitas dan kelengkapan paket liburan tersebut. Perihal biaya, kamu dapat tanyakan langsung pada pemilik homestay.
Tempat Wisata Lain Disekitarnya
Perihal keseruan apa saja yang dapat kamu lakukan di tempat ini cukup beragam. Dimana kamu dapat menikmati dan mengikuti beberapa aktivitas dengan mengunjungi atau bermain di beberapa wahana wisata yang telah disediakan, berikut uraiannya
1. Gunung Kelir
merupakan sebuah gunung yang memiliki bentuk layaknya seperti kelir yaitu sebuah layar berwarna putih yang digunakan dalam pergelaran seni wayang. Kemudian di gunung ini dipercaya sebagai tempat tinggal dari Raden Ongko Wijoyo (tokoh dalam pewayangan) dan Punokawa (Semar, Gareng, Petruk dan Bagong).
2. Sumber Air Comberan
Sebuah mata air yang terdapat tak jauh dari puncak Gunung Api Purba dan diyakini berkhasiat membuat awet muda bila mencuci muka ditempat ini. Mengapa dinamakan Comberan? terdapat sebuah kisah yang menceritakan asal usul sejarahnya yaitu sebuah mata air (tuk) yang dikenal dengan “Tlogo Wungu”, dimana telaga ini tak kasat mata hanya orang tertentu saja yang dipercaya dapat melihatnya.
Bagi orang biasa yang terlihat ditempat ini hanyalah mata air bagian bawahnya saja atau yang dikenal dengan Sendang (limbah), oleh sebab itulah dinamakan Comberan. Konon dipercaya pula tempat ini sering digunakan oleh para bidadari untuk mandi yang menggunakan sebuah gayung emas (canting kencono), memiliki kolam yang terbuat pula dari emas (bokor kencono) dan jalan berundak-undak yang juga terbuat dari emas.
3. Tlogo Pengguyangan
Merupakan sebuah tempat yang digunakan oleh “Jaran Sembrani” (seekor kuda putih memiliki sayap yang digunakan oleh bidadari tersebut). Cerita ini diyakini oleh masyarakat sekitar dengan adanya bekas tapak kaki kuda pada sebuah batu di dekat Tlogo Wungu.
4. Tlogo Mardhino
Sebuah telaga lainnya yang berada di puncak yang sering digunakan oleh masyarakat untuk mengairi sawah.
5. Gunung Blencong
Sebuah gunung yang di ibaratkan sebagai alat penerangan pada pertunjukan wayang yang sering digunakan pada jaman dahulu kala.
6. Gunung Bongos
Sebuah tempat yang digunakan untuk meletakkan sebuah alat penerangan pada pertunjukan wayang (Blencong) dan secara sepintas bila diperhatikan secara seksama warna gunung ini berwarna hitam layaknya sebuah arang.
7. Gunung Buchu
Memiliki bentuk yang runcing pada ujungnya, sehingga gunung ini kerap dijadikan sebagai area untuk panjat tebing. Namun bukan perkara yang mudah untuk menaklukkannya, dimana hingga saat ini terhitung baru sekitar 3 tim pemanjat yang berhasil menancapkan bendera di atas puncak Gunung Buchu.
8. Arena outbond
Dimana terdapat sekitar 2 arena yang dapat kamu gunakan untuk menguji nyali juga ketangkasan dalam melewati beberapa rintangan yang telah dibuat. Umumnya kegiatan bermain di arena outbond sering dimasukkan sebagai salah satu list fasilitas bilamana kamu menggunakan jasa paket wisata Gunung Api Purba dari para warga.
9. Gunung Tlogo Mardidho
Merupakan satu-satunya gunung di kawasan ini yang terdapat sebuah perkampungan dipuncaknya, menarik sekaligus unik dimana perkampungan ini hanya khusus dihuni oleh 7 kepala keluarga dengan 7 rumah saja sehingga dinamakan Kampung Pitu.
Menurut penuturan salah satu warga, bila ketentuan tentang jumlah tersebut dilanggar maka mereka percaya akan adanya sebuah musibah yang datang pada mereka. Alhasil bilamana anak-anak dari kampung tersebut nantinya telah menikah dan membentuk keluarga baru, maka secara otomatis mereka harus pergi meninggalkan Kampung Pitu.
10. Embung Nglanggeran
Merupakan sebuah danau atau waduk (Embung) yang dibuat secara khusus guna untuk memenuhi segala kebutuhan para warga sekitar dan juga sebagai tambahan wahana wisata Kebun Buah Nglanggeran. Secara sepintas danau ini memiliki warna air hijau tosca yang begitu cantik, bentang alam sekitar pun tak kalah indah dimana dari titik ini kamu dapat melihat Gunung Api Purba secara keseluruhan tanpa terhalang apapun.
Untuk menginap bisa simak 10 Hotel Murah di Jogja dekat Malioboro.
Sebagai tempat wisata di Yogyakarta kehadirannya pun telah dilengkapi oleh beberapa sarana fasilitas pendukung kegiatan pariwisata. Demi memberikan kenyamanan pada setiap pengunjung, maka pihak pengelola memberikan fasilitas sebagai berikut,
- Posko Kesehatan
- Pusat Informasi
- Pusat Kuliner
- Homestay
- Toilet
- Balai Pertemuan
- Musholah
- Jalur Pendakian
- Area Camping Ground
Sunrise Dan Sunset
Selain terkenal dengan keindahan alamnya, ternyata Gunung Api Purba Nglanggeran juga terkenal sebagai salah satu lokasi terbaik untuk menikmati moment sunrise dan sunset dalam satu lokasi. Cukup unik bukan? bagi kamu yang tak ingin melewatkan moment tersebut, saya sarankan untuk kamu datang menjelang sore hari agar dapat tiba di puncak tepat pada saat senja. Kemudian kamu dapat bermalam dengan cara berkemah hingga nanti saat sang fajar menampakkan diri di ufuk timur. Mengingat begitu besarnya potensi yang dimilikinya, maka sangat sayang bila dilewatkan terlebih bagi kamu yang sedang liburan di kota Jogja.
*Tips
- Bila kamu dari arah Jogja, gunung ini sudah terlihat dari Stasiun Relay Indosiar.
- Bila kamu dari arah Wonosari hati-hati pada tanjakan yang cukup terjal.
- Kemudian jika kamu bingung atau tersesat carilah lokasi Gunung Api Purba sebagai acuannya.
- Hati-hati dalam melakukan pendakian pasalnya di beberapa titik jalur yang licin.
Penutup
Seraya melihat Gunung Api Purba di saat melangkah pulang, seakan teringat akan sebuah ucapan bahwasanya travelling memang hampir beda tipis dengan gaya hidup hedonisme, namun sebenarnya dibalik setiap perjalanan mengandung banyak arti mulai dari spiritual, persahabatan, wawasan, pengalaman dan yang terpenting ialah dapat mengekspresikan diri yang tat kala acap kali terhalang oleh rutinitas sehari-hari.
Selain itu anda bisa menikmati tempat wisata lain di jogja seperti candi Sambisari, Pantai Parangtritis, Pantai Jogan, Bukit Kosa Kora dan lain sebagainya.
Rasa penat memang membutuhkan penyaluran yang tepat, pasalnya jika tak dicermati secara bijak, tentulah hasilnya akan menjadi negatif dan terkadang pun dapat terbentur dengan dinding norma-norma kehidupan yang berlaku. Oleh alasan tersebutlah, travelling bisa menjadi solusi bijak dan dikatakan penting mengingat kemungkinan jumlah stress yang sering dialami oleh masyarakat yang hidup dalam kota metropolitan seperti ini.
Demikianlah ulasan saya kali ini perihal Gunung Api Purba Wisata Alam Jogja di Desa Embung Nglanggeran. Terima kasih dan semoga dari apa yang telah disampaikan dapat dijadikan sumber referensi bagi kamu atau para pembaca budiman sekalian.
Leave a Reply
View Comments