Apabila Anda melihat kain yang berjejer di sebuah pasar tradisional di Bali, Anda akan kagum dengan motif-motif serta warnanya. Kain Cepuk yang dibuat oleh orang-orang asli Bali di Desa Tanglad Pulau Nusa Penida ini memang memiliki proses pembuatan yang terbilang rumit.
Kain cepuk dibuat dengan penuh kesabaran serta dengan daya seni yang tinggi. Untuk menghasilkan delapan kain cepuk yang panjangnya dua meter, seorang pengrajin membutuhkan waktu pembuatan kurang lebih sekitar dua minggu dalam pengerjaan awalnya sebelum ia menenun benang-benang menjadi kain. Dalam sehari, seorang pengrajin biasanya baru bisa membelitkan benang pintal dengan suatu alat yang disebut penamplikan. Proses pembelitan dan penataan benang ini harus dilakukan secara kontinyu sesuai dengan ukuran dan pola yang diinginkan.
Proses ini dilakukan 11-19 kali untuk memperoleh warna yang bagus. Kemudian setelah proses pembelitan dan penataan selesai, seorang pengrajin membutuhkan waktu sekitar lima hari untuk menjepit atau mengikat kumpulan benang dengan plastik pada beberapa tempat yang tidak dicelupkan pada warna. Pengikat biasanya berasal dari pelepah pisang “tali kupas.”
Proses pencelupan ini memerlukan waktu kurang lebih tiga hari agar pewarnaan berhasil sempurna. Setelah yakin warna telah komplit atau sempurna, proses selanjutnya ialah menggantung benang untuk dikeringkan. Proses ini harus dilakukan secara teliti karena sangat berpengaruh pada kualitas kain. Pada bagian yang tidak tercelup diwarnai dengan mengoleskan dan menggosokkan warna hitam atau putih, pokoknya disesuaikan dengan kebutuhan. Pewarnaan ini dilakukan dengan bantuan sikat bambu kecil yang disebut degan “penyatrikan.” Setelah proses ini selesai, akan dihasilkan segulung benang yang siap dijadikan bahan tenun.
Setelah proses awal tersebut di atas selesai, seorang pengrajin dapat menenun benangnya mengunakan alat tenun yang di Bali disebut cagcag. Cagcag merupakan alat tenun tradisional yang juga digunakan untuk membuat endek dan songket. Alat-alat tradisional tersebut terdiri dari por, apit, lihingang, papan cagcag, likah, cagcag (cagag), pandalan, serat, gehum, peletletan, bumbungan, blide, dan tundak.
Baca artikel lainnya:
Sederet penghargaan untuk Bali sebagai daerah wisata terbaik dunia
Potensi sektor wisata Indonesia
Hotel murah di Bali, ada Villa Hening, Villa Balquisse, Villa Lalang Temu
Informasi yang tertera dalam artikel di atas sesuai dengan kondisi pada 25 Februari 2015.
Komitmen kami untuk memberikan informasi, tips, dan panduan wisata untuk Anda sekalian. Namun demikian, pemeliharaan website ini tidaklah murah. Apabila Anda memesan hotel, silahkan klik link hotel yang ada di halaman ini untuk membantu kami terus dapat memberikan informasi serta panduan wisata yang lebih menarik lagi. Dan juga sarankan kami di twitter dan facebook.
Harga yang tertera dalam artikel ini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Mau Liburan Murah? Pastikan Hubungi Kami!
Tour Murah Panduan Wisata. Telp: +62.85.101.171.131. Pin BB: 5BF4C2B4