Keunikan Pura Taman Ayun memiliki keunikan berupa meru bertumpang 11, padahal pura ini tidak dipergunakan oleh bangsawan. Meru lainnya yang ada di sana, bertumpang 9 atau 5. Pada setiap meru di Pura Taman Ayun dibuat untuk menghormati leluhur mereka. Seperti Meru Ulun Siwi yang dibuat untuk menghormati Dewi Kesuburan. Meru ini dekat dengan subak atau sistem pengairan sawah tradisional Bali.
Taman Ayun menjadi salah satu objek wisata budaya yang berlokasi di Desa Mengwi. Selain sebagai objek wisata Budaya, Taman Ayun merupakan peninggalan bersejarah dari kerajaan Mengwi yang berbentuk taman peristirahatan atau taman rekreasi. Sebagai sebuah taman, tempat ini memiliki tempat untuk persembahyangan. Di sana ada Museum Manusa Yadnya yang letaknya bersebelahan dengan areal taman. Jadi, museum itu ada di luar area Taman Ayun namun sangat dekat.
Di dalam Museum Manusa Yadnya, Anda bisa melihat upacara kemanusiaan. Di dalamnya telah dipamerkan kehidupan manusia sejak dari dalam kandungan hingga kematian. Buat Anda yang tidak siap untuk melihat keangkerannya, sebaiknya masuk beramai-ramai dengan teman-teman ya.
Dalam sejarah tercatat bahwa Taman Ayun dibangun oleh Raja Mengwi, I Gusti Agung Ngurah Made Agung. Pembangunan dilakukan tahun 1634. Pada masa itu, taman ini sering digunakan untuk kegiatan kebudayaan dan kesenian serta sering dipergunakan untuk tempat menabung ayam (tajen).
Taman ini memiliki tiga bagian yaitu bagian luar (Nista Mandala), bagian dalam (Mandya Mandala), dan bagian inti ialah (Utama Mandala). Pura ini dikelilingi oleh sungai pada sisi luarnya dengan lebar lima meter. Untuk memasuki bagian dalamnya, tersedia sebuah jembatan yang diujungnya terdapat candi Bentar. Candi ini menjadi penanda gerbang utama Taman Ayun. Pada bagian inti atau Utama Mandala, setiap pengunjung tidak diperkenankan untuk masuk ke area tersebut. Hal itu karena, Utama Mandala merupakan tempat Padmasana Singgasana Sang Hyang Tri Murthi, yaitu tempat pemujaan yang saling berdampingan dengan sekitar 50 meru dan paibon. Meru ialah tempat di mana setiap umat Hindu meletakkan sesajen atau banten ketika bersembahyang.
Pada setiap meru di pura Taman Ayun dibuat untuk menghormati leluhur mereka seperti Meru Ulun Siwi yang dibuat untuk menghormati Dewi Kesuburan. Ada pula Meru Pasek Buduk dibangun untuk menghormati leluhur dari Desa Buduk. Pengormatan itu ditujukan sebagai bukti rasa terimakasih kepada leluhur yang telah membela kerajaan Mengwi dari serangan kerajaan Blambangan dari Pulau Jawa. Meru-meru itu dikelilingi dengan kolam air yang berisi bunga teratai selebar 2 meter.
Pura Taman Ayun, masuk kabupaten Badung dan berjarak sekitar 19 km di sebelah utara Denpasar. Untuk mencapai taman ini bisa melintasi Jl. Raya Denpasar—Gilimanuk atau melewati jalur Abiansemal dan hanya memakan waktu kurang lebih 30 menit.
Objek wisata Bali yang tak kalah eksotik ada Pura Penataran Sasih, Istana Tampak Siring, Desa Celuk, dan lain-lain.
Hotel murah di Bali ada Inna Bali Hotel Business & Meeting, Fave Denpasar Managed by Aston Hotel, The Palm Suite Villa & Spa, atau Puri Maharani Boutique Hotel
Lokasi Pura Taman Ayun
Informasi yang tertera dalam artikel di atas sesuai dengan kondisi pada 6 Januari 2015.
Komitmen kami untuk memberikan informasi, tips, dan panduan wisata untuk Anda sekalian. Namun demikian, pemeliharaan website ini tidaklah murah. Apabila Anda memesan hotel, silahkan klik link hotel yang ada di halaman ini untuk membantu kami terus dapat memberikan informasi serta panduan wisata yang lebih menarik lagi. Dan juga sarankan kami di twitter dan facebook.
Harga yang tertera dalam artikel ini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Mau Liburan Murah? Pastikan Hubungi Kami!
Tour Murah Panduan Wisata. Telp: +62.85.101.171.131. Pin BB: 5BF4C2B4