Taman ini disebut juga dengan taman lalu lintas atau traffic park untuk anak-anak. Dengan keberadaan taman ini, diharapkan anak-anak dapat mempelajari aturan lalu lintas. Anak-anak diijinkan menggunakan sepeda atau mobil bertenaga pedal untuk menavigasi jalan-jalan dan beroperasi sesuai dengan peraturan lalu lintas.
Salah satu tujuan adanya taman lalu lintas ini adalah untuk meningkatkan pemahaman anak-anak akan rambu-rambu lalu lintas dan betapa pentingnya keselamatan orang lain dan diri sendiri. Sedini mungkin taman lalu lintas ingin mengajarkan hal tersebut pada anak-anak.
Konsep taman ini mirip dengan konsep taman lalu lintas di Asia, Eropa, Amerika Serikat, Kanada, dan Amerika Utara. Taman lalu lintas Asia dan Eropa berfokus pada Keselamatan lalu lintas kendaraan bertenaga pedal. Indonesia juga menggunakan pedal. Di Amerika Serikat dan Kanada menggunakan sepeda listrik dan kendaraan bermotor. Taman di Amerika Utara disebut desa keselamatan karena penekanan yang lebih luas pada keselamatan kebakaran, listrik, makanan, dan tujuan pendidikan lainnya.
Penekanan taman lalu lintas di taman lalu lintas Indonesia dibuat karena kepedulian akan kesadaran keselamatan lalu lintas. Kepedulian ini diperkenalkan dengan cara bermain.
Dulu tempat ini merupakan pusat komando pertahanan Hindia—Belanda di Nusantara. Lahan terbuka yang awalnya menjadi tempat latihan serdadu Belanda itu ditinggalkan setelah membuka lapangan baru. Lahan terbuka itu kemudian dijadikan taman. Oleh karena taman itu berada di kawasan yang nama jalan-jalannya memakai nama daerah-daerah nusantara, taman itu kemudian dinamai Insulindepark. Setelah meledaknya G 30 S/PKI, nama taman itu kemudian dirubah menjadi Taman Lalu-lintas Ade Irma Suryani Nasution, putri sulung Jenderal A.H Nasution yang pernah menjadi penglima divisi Siliwangi pertama. Taman ini berada di Jalan Belitung No. 1 Kota Kembang, Bandung. Dibuka untuk masyarakat umum sejak tahun 1958 silam.
Untuk Anda yang ingin memperkenalkan rambu-rambu lalu lintas dan bagaimana cara menaatinya, Anda bisa mengajak anak Anda di taman ini. Sambil bermain sambil belajar, itulah slogan Taman Nusantara. Tiket masuk ke dalam lokasi, tiap Senin sampai Kamis, Sabtu dibuka pada Pukul 08.00—15.00 Wib, dengan harga tiket Rp 5.000,-. Pada Minggu dan hari libur buka pada Pukul 08.00—16.00 Wib, dengan harga tiket Rp 6000,-. Jum’at di tutup kecuali hari libur nasional. Bagi Anda yang ingin bermain sambil menggunakan wahana yang tersedia, Anda juga akan dikenai biaya. Misalnya Kereta api yang diperuntukkan bagi anak usia 3-6 tahun, tiap anak dikenakan biaya Rp 4.000,-. Menjajal Mini Waterpark, tiap anak dikenai biaya Rp 6.000,-. Jika ingin mencoba mobil batre, tiap anak dikenai biaya Rp 4.000,-
Untuk mencapai tempat ini, dari SMA 5 Bandung, Anda hanya perlu melalui Jalan Kalimantan menuju Jalan Belitung. Anda akan menghabiskan waktu sekitar 2 menit. Setelah itu kunjungilah Gedung Observatorium Bosscha, Kampung Cai Ranca Upas, dan menikmati seni budaya Sunda di Desa Wisata Cinunuk.
Untuk menginap di Bandung kota, Anda bisa memilih salah satu dari tiga hotel pilhan berikut. Diantaranya Hotel Trio, Arlya Hotel, dan Hotel Sepuluh Banteng @ G. House
Lokasi taman nusantara
Informasi yang tertera dalam artikel di atas sesuai dengan kondisi pada 9 September 2014.
Komitmen kami untuk memberikan informasi, tips, dan panduan wisata untuk Anda sekalian. Namun demikian, pemeliharaan website ini tidaklah murah. Apabila Anda memesan hotel, silahkan klik link hotel yang ada di halaman ini untuk membantu kami terus dapat memberikan informasi serta panduan wisata yang lebih menarik lagi. Dan juga sarankan kami di twitter dan facebook.
Harga yang tertera dalam artikel ini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Mau Liburan Murah? Pastikan Hubungi Kami!
Tour Murah Panduan Wisata. Telp: +62.85.101.171.131. Pin BB: 5BF4C2B4